Kata Kata Undangan Pernikahan Bali, Struktur dan Contoh

Advertisements

Kata Kata Undangan Pernikahan Bali – Sedang mempersiapkan hari bahagia dan ingin menggunakan kata-kata undangan pernikahan Bali yang bermakna?

Undangan pernikahan bukan sekadar pemberitahuan acara, melainkan juga representasi dari nilai budaya, adat, dan penghormatan kepada para tamu.

Bagi pasangan yang akan menikah dengan adat Bali, merangkai kata undangan yang sakral dan indah adalah bentuk penghormatan terhadap leluhur sekaligus cara menyampaikan kabar bahagia secara elegan.

Advertisements

Dalam artikel ini, biayanikah.id sajikan berbagai contoh dan struktur kata-kata undangan pernikahan khas Bali yang bisa kamu adaptasi sesuai kebutuhan.

Pentingnya Kata Kata Undangan Pernikahan Bali

Pentingnya Kata Kata Undangan Pernikahan Bali

Dalam adat pernikahan Bali, undangan bukan hanya sebagai media informasi, tetapi juga merupakan wujud penghormatan kepada tamu dan leluhur.

Kata-kata yang digunakan dalam undangan pernikahan Bali mencerminkan kesakralan upacara, nilai spiritual, serta hubungan sosial antara keluarga mempelai dengan masyarakat sekitar.

Advertisements

Oleh karena itu, setiap pilihan kata perlu disusun dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat.

Simbol Keagungan Tradisi Bali

Dalam budaya Bali, setiap rangkaian kata memiliki makna yang mendalam, termasuk dalam undangan pernikahan.

Kata-kata tersebut bukan hanya formalitas, tetapi juga doa dan harapan agar pernikahan berjalan lancar, mendapat restu dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan), dan diterima baik oleh masyarakat.

Penggunaan bahasa yang halus dan struktur yang sopan menjadi simbol kesungguhan dan rasa hormat kedua mempelai.

Fungsi Sosial dan Budaya

Undangan pernikahan di Bali bukan sekadar surat ajakan, melainkan juga pemberitahuan resmi kepada krama adat (warga desa), kerabat, dan sahabat, bahwa akan dilaksanakan upacara pawiwahan.

Oleh karena itu, pemilihan kata harus mempertimbangkan struktur adat setempat. Kata-kata yang tepat akan mencerminkan keterikatan budaya dan memperkuat ikatan sosial antar keluarga.

Baca Juga:  Harga Sewa Sound System Pernikahan Paling Murah 2025

Struktur Kata Kata Undangan Pernikahan Bali

Struktur Kata Kata Undangan Pernikahan Bali

Menyusun undangan pernikahan adat Bali memerlukan pemahaman terhadap susunan bahasa yang sopan dan tata cara penyampaian informasi yang sesuai adat.

Ada struktur tertentu yang lazim digunakan, yang tidak hanya menyampaikan informasi acara, tetapi juga nilai-nilai religius dan sosial.

Susunan kata ini melibatkan salam pembuka khas Bali, ucapan syukur kepada Tuhan, perkenalan keluarga mempelai, rincian acara, serta penutup yang sarat makna.

Berikut adalah struktur kata-kata undangan pernikahan Bali:

Salam Pembuka Tradisional

Salam ini menjadi pembuka yang umum dalam komunikasi formal masyarakat Bali. “Om Swastyastu” memiliki makna spiritual yang dalam, sebagai ungkapan harapan agar yang menerima salam berada dalam keadaan damai dan sejahtera.

Dalam undangan, salam ini menunjukkan penghormatan kepada tamu dan menjadi penanda bahwa isi undangan berlandaskan nilai luhur.

Ucapan Syukur

Setelah salam, lazim disampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam istilah Bali: Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ungkapan ini menunjukkan bahwa pernikahan yang akan diselenggarakan adalah bentuk rasa syukur dan doa agar semua berjalan lancar.

Contohnya:
“Dengan rasa bhakti dan penuh syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i…”

Menyebutkan Nama dan Urutan Keluarga

Dalam adat Bali, penting menyebutkan urutan anak dalam keluarga, gelar keluarga (seperti I Gusti, Anak Agung, dll), serta nama orang tua dari kedua mempelai. Ini menunjukkan silsilah dan penghormatan kepada leluhur serta keluarga besar. Contohnya:
“Putra kedua dari pasangan Bapak I Made Aryana dan Ibu Ni Luh Suartini…”

Detail Acara

Informasi utama seperti hari, tanggal berdasarkan kalender Bali (misalnya “Saniscara Kliwon Wuku Uye”), serta lokasi dan waktu pelaksanaan upacara disampaikan secara rinci. Ini penting karena banyak tamu juga mempertimbangkan hari baik untuk hadir.

Penutup

Penutup undangan biasanya berisi ucapan terima kasih atas perhatian dan kehadiran para tamu, serta harapan agar pernikahan ini mendapatkan doa restu. Kalimat “Om Shanti Shanti Shanti Om” sering digunakan sebagai penutup spiritual yang menenangkan dan sakral.

Contoh Kata Kata Undangan Pernikahan Adat Bali

Contoh Kata Kata Undangan Pernikahan Adat Bali

Merancang kata-kata undangan yang sesuai adat Bali memang perlu ketelitian. Namun, kamu tidak perlu menulis dari nol.

Baca Juga:  Biaya Pernikahan Adat Palembang 2025 dan Susunan Acara

Berikut ini kami sajikan beberapa contoh undangan pernikahan adat Bali yang bisa kamu jadikan referensi. Formatnya sudah disesuaikan dengan adat, namun tetap fleksibel untuk dikombinasikan dengan unsur modern:

Contoh Undangan Formal Tradisional

Om Swastyastu,

Ring rahina puniki, wantah rasa syukur sane matemu ring Ide Sang Hyang Widhi Wasa,
Kami sekeluarga madarma bakti ngaturang panglimbakang indik pawiwahan sane kaaturang ring:

Anak Agung Ayu Ketut Rahayu
Putri kaping tiga saking pasangan Anak Agung Gede Wijaya sareng Anak Agung Ayu Rai

Saking
Ida Bagus Komang Surya Negara
Putra kaping kalih saking Ida Bagus Putu Sumantra sareng Ni Nyoman Sari

Saking krama sareng asung panglimbakang, ngaturang pangajak ring rahina:
Rahina: Redite Wage Wuku Sinta
Tanggal: 10 Agustus 2025
Waktu: 10.00 WITA
Tempat: Puri Agung Ubud

Om Shanti Shanti Shanti Om

Contoh Undangan Campuran Bahasa Bali dan Indonesia

Om Swastyastu,

Dengan memohon restu dan rahmat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kami bermaksud menyampaikan kabar bahagia mengenai upacara pawiwahan putra-putri kami:

I Made Arya Pradipta
Putra kedua dari Bapak I Wayan Putra & Ibu Ni Ketut Sari

dan

Ni Luh Ayu Prameswari
Putri pertama dari Bapak I Ketut Darma & Ibu Ni Nyoman Astini

Yang akan dilaksanakan pada:
Hari: Sabtu, 5 Juli 2025
Waktu: 09.00 WITA
Tempat: Balai Banjar Kedaton, Denpasar

Merupakan kehormatan bagi kami apabila Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan hadir.
Om Shanti Shanti Shanti Om

Contoh Undangan Pernikahan Bali Modern

Om Swastyastu,

Dengan rasa bahagia dan penuh syukur, kami mengundang Anda untuk hadir dalam pernikahan kami:

Dewa Gede Ananta Wijaya
&
Putu Ayu Saraswati

Hari/Tanggal: Minggu, 15 Juni 2025
Waktu: 11.00 WITA
Tempat: Kayon Resort, Ubud

Kehadiran dan doa restu Anda menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami.

Salam hangat,
Ananta & Saraswati
Om Shanti Shanti Shanti Om

Tips Menyusun Undangan Pernikahan Bali

Meskipun undangan pernikahan adat Bali memiliki struktur yang khas, bukan berarti isinya harus kaku dan monoton.

Dengan sedikit kreativitas dan ketelitian, kamu bisa menyusun kata-kata undangan yang tetap menjunjung tinggi adat namun terasa personal, sakral, dan elegan. Berikut beberapa tips menyusun undangan pernikahan Bali yang bisa kamu terapkan:

Baca Juga:  Biaya Adat Pernikahan Aceh 2025, Sejarah dan Susunan Acara

Gunakan Bahasa yang Halus dan Sopan

Bahasa Bali memiliki tingkatan bahasa, termasuk bahasa halus (alus), yang sering digunakan dalam konteks formal dan keagamaan.

Gunakan bahasa yang menunjukkan rasa hormat, terutama saat menyebutkan nama orang tua, leluhur, dan para tamu undangan. Jika menggunakan bahasa Indonesia, pastikan tetap memakai gaya bahasa formal dan bersahabat.

Tambahkan Ornamen atau Simbol Bali

Walaupun ini bukan bagian dari kata-kata, tampilan visual undangan turut memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Sertakan simbol-simbol Bali seperti motif ukiran, bunga kamboja, atau ornamen pura yang selaras dengan kata-kata yang digunakan. Hal ini akan membuat undangan terasa lebih autentik dan memikat secara visual.

Konsultasikan dengan Tokoh Adat

Jika kamu kurang yakin dengan struktur atau penggunaan istilah Bali, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tokoh adat, pemangku, atau keluarga yang lebih tua.

Ini penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemilihan kata atau penyebutan struktur keluarga, yang bisa berdampak pada persepsi tamu undangan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

1. Apa isi dari undangan pernikahan adat Bali?

Isi undangan pernikahan adat Bali mencakup salam pembuka khas “Om Swastyastu”, ucapan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, nama lengkap mempelai dan orang tua, detail acara berdasarkan kalender Bali, serta penutup spiritual seperti “Om Shanti Shanti Shanti Om”.

2. Apakah undangan pernikahan Bali harus menggunakan bahasa Bali?

Tidak wajib sepenuhnya, namun disarankan menggunakan bahasa Bali alus atau campuran dengan bahasa Indonesia untuk menjaga nuansa adat. Hal ini juga tergantung dari tamu yang diundang dan tempat tinggal pasangan.

3. Bagaimana contoh salam pembuka undangan pernikahan Bali?

Salam pembuka yang umum digunakan adalah “Om Swastyastu”, yang memiliki makna doa keselamatan dan kedamaian. Salam ini menandakan bahwa undangan tersebut dibuat dengan niat baik dan menghormati tradisi spiritual Bali.

4. Di mana bisa mendapatkan template undangan pernikahan Bali?

Kamu bisa mendapatkan template undangan Bali dari vendor lokal, marketplace desain digital, atau membuatnya secara custom dengan bantuan desainer grafis yang memahami estetika budaya Bali.

5. Apa saja tips menulis kata-kata undangan pernikahan yang sesuai adat?

Gunakan bahasa sopan, hindari istilah yang rancu atau tidak sesuai adat, konsultasikan dengan tokoh adat atau keluarga, dan perhatikan tata urutan informasi yang lazim dalam masyarakat Bali.

Kesimpulan

Menyusun kata-kata undangan pernikahan Bali bukan sekadar tugas administratif, tapi juga wujud pelestarian budaya dan penghormatan kepada tradisi.

Dengan memahami struktur khas, penggunaan bahasa yang sopan, serta menyelipkan unsur adat yang sakral, kamu bisa menciptakan undangan yang tak hanya informatif tapi juga menyentuh hati.

Tak perlu ragu untuk berkreasi selama tetap menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur.

Tinggalkan komentar