Apa Itu Ipekah Nikah – Pernikahan dalam Islam bukan hanya sekadar ijab kabul dan mahar.
Di tengah prosesnya, sering terdengar istilah ipekah nikah yang membingungkan bagi sebagian calon pengantin.
Apa itu ipekah nikah? Apakah termasuk dalam syarat sah pernikahan atau hanya sekadar tradisi?
Dalam artikel ini, biayanikah akan membahas secara tuntas makna ipekah nikah, hukum, hingga rinciannya baik secara administratif maupun budaya lokal di Indonesia, agar kamu tak keliru memahaminya.
Apa Itu Ipekah Nikah?
Istilah ipekah nikah memang belum begitu familiar di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun dalam praktiknya, istilah ini kerap muncul dalam proses pencatatan pernikahan atau dalam tradisi pernikahan adat tertentu.
Pemahaman yang benar mengenai ipekah penting, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pasangan, keluarga, maupun pihak berwenang.
Arti Ipekah Secara Umum dan Daerah
Secara bahasa, istilah ipekah tidak ditemukan dalam literatur klasik Islam, melainkan muncul dalam praktik administrasi dan budaya lokal pernikahan di Indonesia.
Di konteks umum, ipekah merujuk pada biaya pencatatan nikah di KUA yang dibayarkan oleh calon pengantin pria saat pernikahan dilakukan di luar jam kerja atau di luar kantor KUA.
Namun di beberapa daerah, seperti di Desa Cikakak, Banyumas, istilah ipekah memiliki arti yang berbeda.
Di sana, ipekah adalah sejumlah biaya atau pemberian dari mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita, sebelum pesta pernikahan. Ini merupakan bagian dari adat istiadat lokal dan tidak terkait langsung dengan hukum Islam, melainkan lebih ke aspek sosial dan budaya.
Perbedaan Ipekah dan Mahar
Banyak yang mengira bahwa ipekah adalah mahar, padahal keduanya sangat berbeda. Mahar adalah pemberian wajib dari suami kepada istri sebagai salah satu rukun sah pernikahan menurut syariat Islam.
Sedangkan ipekah hanya bersifat administratif (biaya pencatatan nikah) atau tradisional (pemberian kepada pihak keluarga perempuan) dan bukan syarat sah dalam Islam.
Ringkasnya:
Unsur | Mahar | Ipekah |
---|---|---|
Hukum | Wajib dalam Islam | Tidak wajib, administratif/tradisional |
Penerima | Calon istri | KUA / keluarga mempelai wanita |
Waktu pemberian | Saat ijab kabul | Sebelum prosesi akad / pencatatan |
Hukum dan Fungsi Ipekah Nikah
Setelah memahami arti ipekah, pertanyaan berikutnya yang sering muncul adalah apakah ipekah nikah itu wajib menurut hukum Islam?Atau hanya sekadar budaya yang berkembang di masyarakat?
Menjawab ini penting untuk memastikan proses pernikahan berlangsung sesuai syariat sekaligus menghormati tradisi lokal. Hukum dan fungsi ipekah antara lain:
Menurut Islam
Dalam hukum Islam, ipekah tidak termasuk dalam syarat atau rukun sah pernikahan. Yang diwajibkan secara syariat hanyalah mahar, wali, dua saksi, dan ijab kabul. Maka dari itu, ipekah tidak memiliki kedudukan hukum wajib dalam Islam, baik sebagai syarat maupun rukun.
Namun, jika ipekah berbentuk biaya administrasi pencatatan di KUA, maka sifatnya menjadi kewajiban administratif sebagai warga negara.
Sedangkan bila ipekah adalah tradisi lokal, maka hukumnya bisa berubah menjadi mubah (boleh), bahkan makruh atau memberatkan jika sampai membebani pihak keluarga mempelai pria secara finansial.
Fungsi Ipekah
Di luar konteks tradisi lokal, istilah ipekah juga sering digunakan masyarakat untuk menyebut biaya nikah di KUA, terutama jika dilakukan di luar jam kerja atau di luar kantor. Dalam hal ini, fungsi ipekah adalah:
- Membayar biaya layanan pencatatan pernikahan oleh penghulu.
- Mencatat pernikahan agar sah di mata hukum negara.
- Mendapatkan Buku Nikah resmi dari Kementerian Agama.
Biaya ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014 dan No. 59 Tahun 2018, yakni Rp600.000 jika nikah dilakukan di luar KUA atau di luar jam kerja. Jika dilakukan di kantor KUA pada hari kerja, maka gratis alias nihil biaya.
Prosedur Pembayaran Ipekah Nikah
Membayar ipekah atau biaya pencatatan nikah di KUA harus dilakukan sesuai aturan resmi yang ditetapkan pemerintah.
Hal ini penting agar pernikahan kamu sah secara hukum dan tidak menimbulkan kesan pungutan liar. Berikut adalah prosedur pembayaran ipekah nikah:
Langkah Pembayaran Resmi
Berikut adalah langkah-langkah pembayaran ipekah nikah secara resmi:
- Cek lokasi dan waktu akad nikah
- Jika dilakukan di KUA saat jam kerja → Gratis.
- Jika dilakukan di luar KUA/jam kerja → Wajib bayar PNBP Rp600.000.
- Minta kode bayar dari KUA
- Setelah pendaftaran, kamu akan mendapat kode billing PNBP dari petugas KUA.
- Lakukan pembayaran ke bank/pos/transfer
- Gunakan ATM, mobile banking, atau datang langsung ke bank/pos yang bekerja sama (biasanya BRI).
- Bayar tepat sesuai jumlah yang ditagihkan (Rp600.000).
- Simpan bukti pembayaran
- Bukti ini akan diminta saat proses verifikasi di KUA dan menjadi syarat pencatatan.
- Serahkan ke KUA
- Lampirkan bukti pembayaran saat verifikasi dokumen final sebelum akad.
Hindari Pembayaran Langsung
Penting untuk diketahui bahwa pembayaran ipekah nikah tidak boleh diserahkan langsung ke penghulu tanpa melalui mekanisme resmi.
Jika ada permintaan seperti itu, kamu berhak menolak dan melapor ke Kementerian Agama. Semua proses keuangan harus melalui sistem PNBP Kemenag untuk menjamin transparansi dan legalitas.
FAQ Seputar Ipekah Nikah
1. Berapa biaya ipekah jika menikah di KUA?
Jika menikah di kantor KUA saat jam kerja, biayanya gratis. Namun jika dilakukan di luar kantor atau di luar jam kerja, maka akan dikenakan biaya Rp600.000 yang harus dibayar secara resmi ke rekening negara.
2. Apakah ipekah wajib dibayarkan oleh calon mempelai pria?
Jika maksudnya adalah biaya pencatatan nikah di KUA, maka umumnya memang dibayarkan oleh pihak pria sebagai bagian dari persiapan pernikahan. Namun tidak ada aturan mutlak siapa yang harus membayarnya, selama sudah menjadi kesepakatan bersama.
3. Apa perbedaan ipekah, mahar, dan mas kawin?
- Ipekah: Biaya administrasi atau tradisi lokal, tidak wajib dalam Islam.
- Mahar: Pemberian wajib dalam syariat Islam.
- Mas kawin: Istilah umum di masyarakat, sering dipakai sebagai sinonim mahar.
Kesimpulan
Ipekah nikah merupakan istilah yang memiliki dua makna berbeda dalam konteks pernikahan di Indonesia. Di satu sisi, ia merujuk pada biaya pencatatan nikah di KUA yang bersifat resmi dan diatur oleh pemerintah.
Di sisi lain, dalam beberapa daerah, ipekah menjadi bagian dari tradisi lokal berupa pemberian dari pihak mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita.
Meski bukan termasuk dalam syarat sah pernikahan menurut Islam, memahami konsep ipekah tetap penting agar kamu dan pasangan bisa menyiapkan segala kebutuhan pernikahan secara matang, baik dari sisi hukum negara maupun adat budaya setempat.
Pastikan pembayaran dilakukan sesuai prosedur resmi, dan jangan ragu berdiskusi terbuka antar keluarga untuk menghindari beban finansial yang tidak perlu.